Kemeriahan di Pecinan Semarang

Hari-hari menjelang penghujung bulan Februari 2023 ini kawasan Pecinan Semarang berselimut dalam semarak Perayaan Ulang Tahun Hok Tek Tjing Sien tahun Imlek 2574 atau tahun masehi 2023. Penyelenggara peristiwa budaya ini adalah Kelenteng Ling Hok Bio yang lokasinya berada di Gang Pinggir No.110, Kranggan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang.


Ini merupakan peristiwa budaya yang setiap tahun memeriahkan kawasan Pecinan Semarang –selain arak-arakan Sampoo Kecil yang biasa diselenggarakan pada pertengahan tahun.

Gambar 1 Susunan acara
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Yang terlibat dalam peristiwa budaya ini bukan hanya orang-orang Tionghoa yang tinggal di Pecinan Semarang, melainkan juga masyarakat Semarang dari berbagai etnis, agama, kepercayaan, status sosial, dan berbagai komunitas budaya. Tercatat ada 83 peserta dari berbagai kelenteng di Jawa dan komunitas tatung dari Kalimantan Barat.


Perayaan ini berlangsung sejak Senin, 20 Februari 2023. Berbagai atraksi budaya ditampilkan. Salah satu atraksi budaya yang menyedot perhatian adalah pertunjukan Wayang Potehi dari Gudo, Jombang, Jawa Timur. Perlu diketahui beberapa waktu yang lalu kelompok Wayang Potehi ini mendapat undangan untuk pentas keliling Eropa Barat dan Eropa Tengah.


Puncak kemeriahan perayaan adalah hari Minggu, 26 Februari 2023 dengan diadakannya kirab atau arak-arakan keliling kawasan Pecinan Semarang. Jalan-jalan utama yang menjadi urat nadi perekonomian Pecinan Semarang dipenuhi oleh masyarakat berbagai kalangan, tua-muda, besar-kecil, laki-laki-perempuan, kalangan bawah-kalangan atas, tumpah ruah menjadi saksi kemeriahan perayaan tersebut.

Gambar 2 Kirab keliling kawasan Pecinan
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kirab berkeliling membawa patung dewa (kim sien) yang diletakkan dalam tandu (lian). Lalu pengiringnya melambai-lambaikan bendera kecil segitiga (lingkie) dan pendupaan (hiolo). Tiap-tiap kelompok membawa pemusik pengiring masing-masing. Di antara dua barisan terdapat penari barongsai dan naga (liong). Patut disyukuri, bahwa sebagian besar yang terlibat dalam kirab ini adalah generasi muda – anak-anak dan remaja. Hal ini cukup menggembirakan karena ternyata tradisi kuno Tionghoa ini masih memiliki penerus dan pelestarinya.

Gambar 3 Dewa (kim sien) diletakkan di tandu
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Foto-foto ini beberapa berasal dari anggota Info Pecinan Semarang dan dari bidikan pribadi. Demikian Pippo Agosto dari Sigarda Semarang melaporkan.



Salam Sigarda✌️ Indonesia 🇮🇩


#KENALI

#CINTAI

#Bersama

#SINAU_CAGAR_BUDAYA

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama