Dua Gedung Marabunta Bernilai Sejarah: Mana Yang Otentik?

Oleh Ikadewi Retnosari
 
“Foto di atas adalah Stadsschouwburg Semarang, gedung teater yang berasal dari abad ke-19 Masehi.  Bangunan tersebut telah lama terbengkalai, bahkan bagian panggung dan belakang panggung (backstage) sudah dirobohkan. Di atas reruntuhannya kemudian didirikan bangunan baru yang sekarang digunakan sebagai restoran. Sebagian komponen bangunan schouwburg, seperti langit-langit dan tiang besi, dipindahkan ke gedung baru sehingga gedung baru terkesan sebagai bangunan lama. Tidak heran banyak orang yang terkecoh”.
(Tulisan Bapak Tjahjono Rahardjo di beranda Facebook)

Penasaran dengan tulisan ini, saya mencoba mencari tahu lebih banyak. Ternyata gedung yang berada di kawasan Kota Lama Semarang ini disewa oleh PT Marabunta, maka kemudian gedung ini bernama Gedung Marabunta.

Gedung Marabunta didirikan pada tahun 1854, siapa sangka jika tempat ini pernah menjadi pusat kendali spionase Jerman saat Perang Dunia I. Menurut penuturan Bp. Djawahir kepada Liputan 6, Gedung Marabunta pada masa jayanya pernah dipakai untuk mementaskan seorang penari cantik yang bernama Margaretha Geertruida (Grietje) Zelle yang pada saat itu waktu di atas panggung menggunakan nama Mata Hari. Mata Hari adalah sosok terkenal di dunia setelah diketahui bahwa ia adalah agen spionase Jerman saat Perang Dunia I (foto 4). Margaretha sendiri lahir di Belanda pada 7 Agustus 1876. Kemudian menikah dengan Mayor Rudolph Mc Leod seorang perwira KNIL Hindia Belanda. Ini menunjukkan peran Belanda dalam Perang Dunia I.
Pada bangunan Gedung Marabunta ini terdapat dua patung semut merah raksasa (orang Semarang menyebutnya Semut Geni) di bagian atapnya, masing-masing terletak di pojok atas. Dalam tulisannya Bapak Djawahir Muhammad dijelaskan bahwa penyebutan Marabunta merujuk pada patung semut yang terdapat di atap bangunan tersebut. Marabunta mengandung arti "Semut Merah Besar". Pada awalnya gedung ini sering digunakan sebagai tempat pertunjukan seni tingkat nasional yang diselenggarakan secara rutin sebulan sekali, bahkan pernah juga digunakan untuk pertunjukan seni kelas internasional. Stadsschouwburg merupakan gedung kesenian yang modern pada zamannya.  Saat ini Gedung Semut tersebut dijadikan sebuah restoran eksklusif dengan ornamen atap dan kaca patri yang sangat indah.
Selain gedung yang ada di Kota Lama, terdapat satu lagi gedung dengan nama yang sama di daerah Bandaharjo. Rupanya gedung ini pun disewa oleh PT Marabunta setelah dinasionalisasi dari kepemilikan Oei Tiong Ham (Raja Gula Semarang). Bangunan ini difungsikan sebagai Gudang sejak dulu hingga sekarang. Dengan demikian, bagi yang sempat bertanya mana yang sebetulnya bernama Gedung Marabunta, maka keduanya disebut dengan nama yang sama meskipun berbeda fungsi.
Jadi, sekarang sudah tau kan ada dua gedung bernama Marabunta di Semarang. Gedung yang otentik ditandai dengan adanya dua patung semut merah.


0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama