Lagi, Prasasti Kuno ditemukan di Lereng Gunung Merapi-Merbabu


Prasasti kuno ditemukan dikebun tembakau milik warga dikawasan lereng gunung Merapi-Merbabu tepatnya di Dukuh Wonosegoro, Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Prasasti tersebut berupa bongkahan batu tulis.

Diperkirakan prasasti tersebut pada masa pemerintahan Rakai Watukura Dyah Balitung Kerajaan Mataram Kuno.

Prasasti berupa bongkahan batu jenis monolit berukuran panjang 100 centimeter dan lebar 20 centimeter. Permukaan di atas batu itu ada yang rusak sehingga beberapa huruf sempat tidak terbaca, bahkan jika di foto jarak dekatpun sangat tidak jelas jika di foto siang hari dengan lensa camera biasa.

Tim Forum Budaya Mataram yang telah melakukan penelusuran kemudian memberikan penanda berupa pin lokasi dan barcode.

Beberapa tulisan di prasasti itu ada yang hilang, kemungkinan terkikis air. Karena posisi prasasti itu hanya sekitar tiga meter dari bibir jurang. Benda bersejarah itu ditemukan Minggu (30/5/2021).

Dijelaskan, tulisan pada prasasti “swasti çāka warṣātīta 823 jyaṣṭa māsa, pañcami çukla ha wa so. kāla niki paçarūṅga nāma … (sebagian huruf hilang)”. Artinya selamat tahun caka 823 bulan Jiayasta tanggal 5 Hariang, hari wage soma tempat ini bernama Pasyarungga.

Sejarawan Boyolali, Surojo menjelaska “Prasasti Pasyarungga ini diperkirakan dikeluarkan pada masa pemerintahan Rakai Watukura Dyah Balitung yaitu Raja Mataram Kuno yang berkuasa pada 898-908 Masehi”

Pada saat pemerintahan Dyah Balitung, dimana istana Kerajaan Medang tidak lagi berada di kawasan Mataram, ataupun Mamrati, melainkan sudah dipindahkan ke kawasan Poh Pitu yang diberi nama Yawapura.

Hal ini dimungkinkan sebab istana Mamratipura (yang dulu dibangun oleh Rakai Pikatan) telah rusak dampak perang saudara selang Rakai Kayuwangi melawan Rakai Gurunwangi.

Surojo dan timnya mengaku belum mengetahui secara pasti tentang nama itu apakah padepokan atau Keresian, pihaknya menduga masih ada batu lain yang bertuliskan huruf serupa (huruf jawa kuno) namun masih perlu penelitian lebih jauh.

Menurut Surojo saat ini belum dilakukan pelaporan ke BPCB, dan akan segera dilaporkan ke BPCB agar segera dilakukan penelitian lebih lanjut dan pendataan. (admin)

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama