Misteri Kematian Putra Mahkota Dinasti Tudor di Inggris


Penulis Etik Mahareni D.P
Identitas novel:
Judul : Mistress of Mourning (Nyonya Perkabungan)
Penulis : Karen Harper
Cetakan : Pertama (2014)
Penerbit : Metamind (Surakarta)
Jumlah Halaman : 496 halaman


1.Orientasi dan Sinopsis

Novel sejarah ini sangat bagus untuk dibaca karena menyajikan kisah raja pertama dinasti Tudor di Inggris. Tidak seperti sebagian besar novel dan film yang mengambil tema masa kejayaan Tudor ketika pemerintahan Raja Henry VIII (1509-1547) dan Elizabeth I (1558-1603), novel ini justru menyajikan fragmen masa awal berdirinya dinasti ketika diperintah Henry VII. Berlatar belakang abad pertengahan, kita akan dibawa menyelami berbagai misteri meninggalnya putra mahkota dan anggota kerabat kerajaan. Library Journal menyetarakan karya ini dengan novel terbaik Philippa Gregory. Hasil kajian sumber sejarah telah dipadukan dengan gambaran budaya Abad Pertengahan hingga menjadi sebuah karya fiksi klasik era Tudor yang menegangkan.

Dinasti Tudor di Inggris memang sangat menarik untuk diangkat menjadi sebuah novel. Dinasti ini didirikan oleh Raja Henry VII dari House of Lancaster, setelah mengalahkan Raja Richard III dari House of York pada 22 Agustus 1485. Perang saudara yang menandai berdirinya dinasti Tudor ini dikenal dengan Perang Mawar atau Perang Bosworth Field. Penyebutan Perang Mawar sebab simbol kedua belah pihak adalah bunga mawar. Simbol House of Lancaster berupa mawar putih, sedangkan House of York berupa mawar merah. Orang-orang yang berasal dari House of York dikenal dengan istilah Yorkist. Setelah Raja Henry VII memenangkan perang kemudian memperistri Elizabeth dari dinasti York. Perkawinan ini menandai penyatuan kedua belah pihak yang berperang, dan menandai berdirinya dinasti (wangsa) Tudor. Simbol yang digunakan pun merupakan gabungan antara Mawar Putih dan Mawar Merah, dikenal dengan sebutan Mawar Tudor. Pada 20 Oktober 1948 pemberian mahkota bagi Henry VII sebagai pendiri dan raja pertama dinasti Tudor, sekaligus titik balik bagi Inggris menuju kehidupan modern melalui gerakan reformasi fundamental.

Seorang bangsawan Yorkist sekaligus jenderal bernama Viscount Francis Lovell melarikan diri dari medan Perang Mawar dan bersembunyi di St. John’s Abbey di Colchester. Tanahnya yang sangat luas di wilayah Wales disita oleh dinasti Tudor. Tahun 1486, Lord Lovell lolos dari Colchester Abbey dan memimpin sebuah pemberontakan melawan Raja Henry VII. Ia kalah, kemudian melarikan diri ke Eropa. Kedatangannya kembali dalam kehidupan Raja Henry VII justru dijadikan kambing hitam atas semua misteri kematian putra mahkota dan hilangnya kerabat Ratu Elizabeth di Tower istana. Posisinya yang berasal dari pihak yang kalah dalam Perang Mawar dijadikan alasan sebagai pihak yang makar terhadap Raja Henry VII, sehingga raja memerintahkan untuk diburu dan dihukum. Dalam novel ini justru dikisahkan bahwa ini hanyalah taktik politik Raja Henry VII untuk mengelabuhi rakyat dan negara atas apa yang telah ia lakukan kepada anggota keluarganya sendiri.

Ratu Elizabeth dari York yang diperistri Raja Henry VII menyimpan kesedihan mendalam setelah kehilangan orang-orang terdekatnya yang meninggal secara misterius. Kesedihan itu mendorongnya melakukan penyelidikan untuk mencari siapa pembunuhnya. Ia bekerjasama dengan seorang janda muda, seniman pembuat patung lilin bernama Varina Wescott. Varina melakukan serangkaian pelayanan rahasia kepada Ratu Elizabeth untuk mengukir empat patung orang terdekat ratu yang telah meninggal, yakni dua orang anak dan dua saudara ratu yang secara misterius menghilang di Tower of England. Keinginan ratu untuk “menghidupkan” kembali orang-orang kesayangannya yang telah meninggal telah menarik Varina terseret dalam misi rahasia konflik kerajaan yang misterius. Peristiwa itu menjadi semakin genting ketika Signor Firenze, seniman cat dan sahabat Varina dalam membuat patung lilin, menghilang dan meninggal secara mengenaskan di kompleks kuburan keluarga kerajaan. Peristiwa ini menambah kompleks serangkaian pembunuhan misterius yang terjadi di lingkaran pertama kerabat dinasti Tudor. Meskipun Varina seringkali merasa was-was, tetapi ia tetap setia melayani sang ratu karena secara emosional merasa sangat dekat dengan sang ratu. Kedua perempuan ini pernah mengalami kehilangan anak yang disayanginya.

Cerita semakin menegangkan ketika putra mahkota dinasti Tudor, Pangeran Arthur dijodohkan dengan putri Catherine dari Aragon (Spanyol). Pesta pernikahan digelar dengan sangat meriah, dan kedua mempelai melakukan serangkaian prosesi klasik tradisi kerajaan. Putri Catherine digambarkan sangat lembut dan kurang bisa berbahasa Inggris dengan baik. Suaminya, Pangeran Arthur dilahirkan sebagai seorang anak laki-laki yang memiliki fisik lemah dan sakit-sakitan. Pernikahan politik dengan Kerajaan Spanyol yang besar diharapkan dapat mendorong kemajuan bagi Inggris. Dalam masa bulan madunya, kedua mempelai ditempatkan sebagai penguasa lokal di daerah terpencil, Wales. Daerah ini terkenal sebagai area kaum Yorkist, terpencil, sunyi, sangat dingin, dan berawa-rawa. Pengiriman Putra Mahkota Arthur ke daerah ini sebenarnya sangat beresiko, mengingat kondisi fisiknya yang sangat lemah. Spekulasi ini berlangsung hingga kemudian datanglah berita yang sangat mengejutkan tentang kematian Pangeran Arthur yang misterius. Ratu mencurigai adanya permainan dan pembunuhan dibalik kematian sang pewaris tahta.

Varina dan Nicholas Sutton ditugaskan untuk mengurus pemakaman jenazah sekaligus menyelidiki kematian Pangeran Arthur. Orang yang paling dicurigai adalah Jenderal Francis Lovell yang secara terang-terangan sebagai pemberontak. Ekspedisi Varina dan Nicholas Sutton di Wales ini digambarkan sebagai misi yang penuh bahaya, gairah, penculikan, dan pembunuhan. Nyawa Varina dan anak laki-lakinya, Arthur, nyaris menjadi korban pembunuhan berikutnya. Perasaan cinta Varina kepada Nicholas Sutton menjadi bumbu yang menghangatkan misi berbahaya mereka.

Spekulasi kematian Pangeran Arthur pun mulai menemukan titik terang, bahwa kematiannya bukanlah karena sakit biasa karena menghadapi cuaca ekstrim Wales. Kejanggalan terlihat karena kematiannya di pinggir rawa, di tengah hutan yang sunyi. Orang biasanya pergi ke daerah itu untuk sekedar bertamasya atau mencari bawang putih liar untuk obat gangguan pernapasan dan sakit perut. Penyelidikan Varina dan Nicholas Sutton diperjelas oleh keberadaan nenek Fey yang bekerja sebagai pengumpul dan peramu tanaman obat di hutan Wales yang dingin. Dari nenek Fey yang tinggal di tengah hutan itu jelas terlihat bahwa kematian Pangeran Arthur bukan karena keracunan setelah makan bawang putih liar yang ia dapat dari hutan, karena disaat Pangeran Arthur meninggal tanaman obat itu belum saatnya berbuah dan siap dipetik. Tanaman musiman itu hanya bisa dipetik pada waktu-waktu tertentu. Secercah titik terang, bahwa kematian sang putra mahkota pewaris tahta Tudor meninggal karena dibunuh. Betapa terkejutnya kedua detektif itu ketika ingin memastikan hasil penyelidikannya di rumah nenek Fey, di tengah hutan, mereka sudah mendapati si nenek meninggal tergantung diranting pohon di dekat pondoknya. Korban pembunuhan semakin bertambah banyak, dan semakin mengerikan. Jenderal Francis Lovell menjadi orang yang sangat dicurigai atas meninggalnya putra mahkota ini.

Di lain sisi, di istana kerajaan kegelisahan Ratu Elizabeth semakin bertambah parah setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ratu juga semakin khawatir karena pelayan-pelayannya sudah ada yang berkhianat kepadanya hingga sang raja mengetahui rahasia pembuatan patung lilin orang-orang yang sudah meninggal buatan Varina yang disimpannya di sebuah ruangan rahasia. Topik pembicaraan mereka berdua selalu mengarah pada misteri kematian orang-orang kesayangan ratu, yang membuatnya selalu dirundung gelisah. Dalam situasi seperti itu, Raja Henry VII selalu bisa menenangkan hati istrinya meski hanya untuk sesaat. Suasana istana menjadi semakin genting ketika Varina memasuki ruangan ratu, diikuti oleh Francis Lovell, sang pemberontak dari Yorkist. Pria tinggi besar dan kekar itu masuk ke kamar ratu dengan seorang anak kecil sebagai tawanannya. Anak kecil yang ditawan Francis Lovell adalah satu-satunya anak kesayangan Varina.

Tragedi di kamar ratu mengakhiri kisah panjang perjalanan pahlawanan perempuan Varina bagi dinasti Tudor. Di kamar itulah terjadi perkelahian antara Francis Lovell dan Nicholas Sutton yang ingin membebaskan anak Varina dari cengkraman jenderal pemberontak itu. Dalam kondisi sekarat, Francis Lovell mengungkap sebuah fakta menarik bahwa dalang dari serangkaian pembunuhan anak dan kerabat Ratu Elizabeth York itu tidak lain adalah suaminya sendiri, Raja Henry VII.

Tubuh Ratu semakin hari semakin rapuh dan sakit-sakitan. Ia sekarang hanya berharap pada putra keduanya, Henry dan adik perempuannya. Dalam pembaringannya ketika sakit, ratu harus menerima penjelasan sang raja bahwa semua dilakukannya semata-mata untuk kelanjutan dinasti Tudor. Penerus Raja Henry VII haruslah orang yang cerdas dan kuat, yang tidak ditemukan pada diri putra mahkota, Pangeran Arthur. Henry, adik Pangeran Arthur dinilai lebih layak sebagai penerus Raja Henry VII. Kelak Henry inilah yang kita kenal sebagai Raja Henry VIII yang sangat cerdas dan tiran, yang membawa Inggris keluar dari masa abad pertengahan menuju modern.

2.Analisis dan Evaluasi


Tema yang diangkat novel ini sangat khas dan lain dari kebiasaan novel klasik kerajaan Inggris. Biasanya novel klasik mengambil fragmen dari masa keemasan Inggris masa Raja Henry VIII atau Ratu Elizabeth I sebagai pewaris tahta Tudor. Novel ini justru mengambil masa awal berdirinya dinasti yang besar, Tudor, yang menyimpan banyak misteri dan intrik-intrik politik. Masa 1485-1509 ini menegangkan sehingga sangat menarik untuk diceritakan kembali. Latar belakang budaya abad pertengahan digambarkan dengan jelas. Penceritaan dan penggambaran dinamika peristiwa terkesan sangat dinamis, yang bisa membawa perasaan pembaca larut dalam kehidupan Inggris masa feodal. Karakter tokoh digambarkan secara jelas dan penokohan ini didasarkan pada jejak-jejak sejarah yang ditemukan penulis dari kajian literasi sejarah yang ada.

Kelebihan novel ini terletak pada tema yang jarang diceritakan penulis novel sejarah yang lain. Meskipun masih menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan, namun isinya dapat membuka tabir kelam yang mungkin belum banyak diketahui orang lain. Di bagian awal novel disajikan kronik sejarah berdirinya dinasti Tudor, yang dapat menjadi pengantar sekaligus menjadi pengantar bagi pembaca. Di bagian akhir juga disajikan tulisan tambahan yeng berisi tanya jawab tentang isi novel. Pembaca akan dibawa pada penelusuran sejarah yang sangat menegangkan.

Barangkali sangat sulit menemukan kekurangan novel ini. Setidaknya bagi saya pribadi, novel ini bisa menjadi bahan belajar sejarah Kerajaan Inggris. Bahasanya yang mudah dipahami, tidak banyak menggunakan kiasan-kiasan, dapat mempermudah pembacanya. Sejarah dinasti Tudor yang pelik menjadi ringan dibaca dan mudah dipahami.

3.Rangkuman


Salah satu novel yang mengangkat sepenggal cerita dari dinasti ini ditulis dengan sangat detail dan bagus oleh Karen Harper. Harper yang juga penulis The Queen’s Governess telah mengolah kesedihan Ratu Elizabeth yang kehilangan anak dan sudara laki-lakinya dalam hiruk pikuk awal berdirinya dinasti Tudor. Kita akan bisa membayangkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi seandainya Pangeran Arthur yang lemah menjadi raja penerus Henry VII. Mungkin tidak akan tercipta sejarah kemasyuran Inggris, jika sang adik tidak menjadi raja. Nama raja Henry VIII sangat dikenal banyak orang karena kekuatan dan keberaniannya dalam memerintah Inggris tahun 1509-1547. Tahukah anda, dibalik kisah raja Henry VIII yang tiran itu ternyata mempunyai seorang ibu yang cantik dan penyayang, Ratu Elizabeth York.

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama