Ide dasar dari terbentuknya grup adalah keinginan untuk memberikan wahana belajar bagi masyarakat umum tentang pentingnya kesadaran untuk ikut melestarikan tinggalan-tinggalan Sejarah dan Budaya di Indonesia melalui kegiatan yang bersifat informatif, edukatif, ringan, menyenangkan dan bermanfaat. Diawali dari terbentuk Grup dengan nama SINAU CAGAR BUDAYA (SIGARDA) INDONESIA pada tanggal 7 Februari 2021, yang menggunakan media sosial dalam publikasi tinggalan-tinggalan Sejarah, Budaya dan Cagar Budaya.
Selanjutnya pengembangan kegiatan dilakukan karena memperhatikan bahwa ada kesenjangan yang terjadi dalam publikasi hasil-hasil kajian dan penelitian dari para akademisi dan peneliti kepada masyarakat umum. Penyebarluasan hasil-hasil penelitian/kajian ini masih terbatas di lingkungan para akademisi maupun lembaga-lembaga yang membidangi penelitiannya.
Oleh karena itu Sigarda Indonesia berinisiatif untuk menyediakan wadah bagi publikasi hail-hasil penelitian tersebut supaya diketahui oleh masyarakat umum. Dan ternyata upaya kami mendapat sambutan hangat dari tokoh-tokoh akademisi dan peneliti di bidang kajian Sejarah, budaya dan Arkeologi yang bersedia menjadi pemantik dalam acara-acara diskusi kami. Serta antusiasme masyarakat pecinta dan pemerhati sejarah juga sangat luar biasa dalam mengikuti setiap bahasan yang kami lontarkan dalam diskusi daring yang kami selenggarakan secara rutin.(dan ternyata sangat cocok dengan situasi yang meminimalkan kegiatan tatap muka)
Legalitas menjadi Yayasan dengan nama Yayasan Sigarda Indonesia Raya yang berskala Nasional pada bulan Februari 2022 (1 tahun setelah pendirian), terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor. AHU-0004284.AH.01.04.Tahun 2022. Dengan beberapa pengurus yang tinggal di berbagai kota, dan di jajaran pengurus inti diperkuat oleh Para peneliti BRIN (Badan Riset dan Innovasi Nasional), ada Ibu Retno Purwanti dari Palembang sebagai Pembina dan Pak Harry Sofian dari Jakarta yang memimpin pengelolaan Media Sigarda.
Posting Komentar